Pertanian Indonesia menghadapi tantangan besar dari perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, hingga keterbatasan lahan. Pertanian cerdas Indonesia 2025 hadir sebagai solusi dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT), drone, dan teknologi ramah lingkungan untuk menjaga ketahanan pangan.
IoT dalam Pertanian
IoT digunakan untuk memantau kelembaban tanah, kondisi cuaca, hingga nutrisi tanaman secara real-time. Petani bisa mengakses data lewat aplikasi, sehingga keputusan tanam dan panen lebih tepat.
Menurut Tempo, penggunaan sensor IoT di lahan padi meningkatkan produktivitas hingga 25% pada 2025.
(Baca juga: Ketahanan Pangan Indonesia 2025: Inovasi & Tantangan Iklim)
Drone untuk Efisiensi
Pertanian cerdas Indonesia 2025 juga ditopang drone yang berfungsi untuk penyemprotan pupuk, pemetaan lahan, hingga mendeteksi serangan hama. Teknologi ini mengurangi biaya operasional sekaligus mempercepat proses.
Menurut CNN Indonesia, lebih dari 50 ribu petani di Jawa dan Sumatera sudah memanfaatkan drone untuk mendukung kegiatan pertanian.
Solusi Pangan Berkelanjutan
Selain teknologi, pertanian cerdas juga menekankan aspek keberlanjutan. Pertanian organik, hidroponik, dan urban farming semakin digemari untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal.
Pemerintah mendorong adopsi pupuk ramah lingkungan dan sistem daur ulang air di kawasan pertanian modern.
(Baca juga: Ekonomi Hijau Indonesia 2025: Investasi & Inovasi Berkelanjutan)
Tantangan yang Dihadapi
Meski teknologi menjanjikan, tantangan tetap ada. Biaya adopsi IoT dan drone masih tinggi, literasi digital petani terbatas, dan infrastruktur internet di desa perlu diperkuat.
Dukungan regulasi, subsidi, dan edukasi digital menjadi kunci keberhasilan pertanian cerdas di masa depan.
Kesimpulan
Pertanian cerdas Indonesia 2025 adalah langkah penting menuju ketahanan pangan berkelanjutan. IoT, drone, dan inovasi teknologi membantu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga lingkungan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, swasta, dan petani lokal, Indonesia berpotensi menjadi pelopor pertanian cerdas di Asia Tenggara.