Transportasi menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di dunia. Transportasi hijau Indonesia 2025 hadir sebagai solusi untuk menciptakan mobilitas berkelanjutan, dengan fokus pada kendaraan listrik, infrastruktur ramah lingkungan, serta integrasi sistem transportasi modern.
Kendaraan Listrik Jadi Arus Utama
Kendaraan listrik (EV) terus meningkat penggunaannya. Pemerintah memberikan subsidi, insentif pajak, hingga memperluas jaringan stasiun pengisian daya (SPKLU) di berbagai kota besar.
Menurut laporan Tempo, penjualan EV di Indonesia naik hingga 250% pada 2025.
(Baca juga: Ekonomi Hijau Indonesia 2025: Investasi & Inovasi Berkelanjutan)
Infrastruktur Ramah Lingkungan
Transportasi hijau Indonesia 2025 ditopang oleh infrastruktur ramah lingkungan. Jalur sepeda diperluas, transportasi publik beralih ke bus listrik, dan konsep transit-oriented development (TOD) diterapkan di kota-kota besar.
Menurut CNN Indonesia, penggunaan bus listrik di Jakarta mampu mengurangi emisi karbon hingga 30%.
Masa Depan Mobilitas
Mobilitas masa depan tidak hanya soal teknologi, tetapi juga gaya hidup. Masyarakat mulai terbiasa dengan car-sharing, ride-hailing berbasis listrik, hingga integrasi transportasi publik dengan aplikasi digital.
Hal ini menciptakan mobilitas lebih efisien, hemat energi, sekaligus ramah lingkungan.
(Baca juga: Kota Pintar Indonesia 2025: AI, Energi Hijau & Kehidupan Urban.)
Tantangan yang Masih Ada
Meski berkembang pesat, masih ada tantangan. Harga kendaraan listrik masih relatif tinggi, infrastruktur di luar Jawa belum merata, serta literasi masyarakat soal transportasi hijau masih terbatas.
Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci mempercepat transisi ini.
Kesimpulan
Transportasi hijau Indonesia 2025 adalah tonggak penting menuju masa depan mobilitas berkelanjutan. Dengan kendaraan listrik, infrastruktur ramah lingkungan, dan inovasi digital, Indonesia siap memperkuat posisinya di peta transportasi hijau global.